Lingkungan keluarga memiliki peran penting
dalam mewujudkan kepribadian anak. Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi
pembentukan pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan
ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran
dan perilaku anak. Kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada
berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga peran
lingkungan lingkungan keluarga dalam mewujudkan kepribadian seseorang,
baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah
yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga adalah sebuah
basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Banyak hadis yang meriwayatkan
pentingnya pengaruh keluarga dalam pendidikan anak dalam beberapa masalah
seperti masalah aqidah, budaya, norma, emosional dan sebaginya. Keluarga
menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini.
Dengan kata lain kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua
orang tua dan lingkungannya.
Keluarga merupakan institusi terkecil
dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk negara. Oleh karena
itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter
individu. Karakter merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas.
Sehingga, pendidikan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting.
Berbagai masalah yang dihadapi di
negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya krisis karakter para
pejabat negara. Misalnya saja kasus korupsi. Tidak hanya masalah pejabat negara
dengan kasus korupsinya saja, namun juga masalah generasi muda bangsa yang
nampaknya sudah jauh dari perilaku baik. Sebut saja tauran antar pelajar, sex
pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek, berlaku tidak sopan
dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak baik padahal semestinya
masalah tersebut tidak akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan
benar. Semakin hari, dapat terlihat bahwa hancurnya nilai luhur yang terkandung
dalam keluarga. Fungsi keluarga menurut Effendi 1998 khususnya fungsi
psikologis adalah memberikan perhatian diantara anggota keluarga, memberikan
pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
Fungsi pendidikan yaitu salah satunya adalah mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya dalam kehidupan dewasa, serta
fungsi sosialisasi yaitu membentuk norma tingkah laku sesuai dengan
perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga melakukan fungsinya dengan baik,
maka semua masalah yang terkait dengan krisis karakter akan terselesaikan.
Namun, keluarga seringkali melewatkan begitu saja fase
kritis dalam pembentukan sikap moral anak. Kadangkala orang tua tidak
memikirkan bagaimana perkembangan moral anaknya sehingga tidak terlalu fokus
dalam membentuk karakter anak agar menjadi seorang pribadi yang berkualitas di
masa yang akan datang.
Oleh karena itu, pembangunan karakter
tidak dapat terlepas dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar individu
tersebut. Keluarga merupakan hal yang terpenting, karena keluarga ibarat akar
yang menentukan akan menjadi apa dan bagaimana seorang individu tersebut.
Bila keluarga menjalankan fungsinya dengan baik, maka individu-individu
yang dilahirkan akan mempunyai moral dan karakter yang baik sehingga dapat
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan tidak mungkin bila negara
kita dapat terlepas dari berbagai masalah krisis moral karena disusun
oleh masyarakat yang mempunyai keluarga yang berfungsi dengan baik.
Lingkungan keluarga memiliki peran penting
dalam mewujudkan kepribadian anak. Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi
pembentukan pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan
ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran
dan perilaku anak. Kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada
berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga peran
lingkungan lingkungan keluarga dalam mewujudkan kepribadian seseorang,
baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah
yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga adalah sebuah
basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Banyak hadis yang meriwayatkan
pentingnya pengaruh keluarga dalam pendidikan anak dalam beberapa masalah
seperti masalah aqidah, budaya, norma, emosional dan sebaginya. Keluarga
menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini.
Dengan kata lain kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua
orang tua dan lingkungannya.
Keluarga merupakan institusi terkecil
dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk negara. Oleh karena
itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter
individu. Karakter merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas.
Sehingga, pendidikan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting.
Berbagai masalah yang dihadapi di
negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya krisis karakter para
pejabat negara. Misalnya saja kasus korupsi. Tidak hanya masalah pejabat negara
dengan kasus korupsinya saja, namun juga masalah generasi muda bangsa yang
nampaknya sudah jauh dari perilaku baik. Sebut saja tauran antar pelajar, sex
pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek, berlaku tidak sopan
dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak baik padahal semestinya
masalah tersebut tidak akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan
benar. Semakin hari, dapat terlihat bahwa hancurnya nilai luhur yang terkandung
dalam keluarga. Fungsi keluarga menurut Effendi 1998 khususnya fungsi
psikologis adalah memberikan perhatian diantara anggota keluarga, memberikan
pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
Fungsi pendidikan yaitu salah satunya adalah mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya dalam kehidupan dewasa, serta
fungsi sosialisasi yaitu membentuk norma tingkah laku sesuai dengan
perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga melakukan fungsinya dengan baik,
maka semua masalah yang terkait dengan krisis karakter akan terselesaikan.
Namun, keluarga seringkali melewatkan begitu saja fase
kritis dalam pembentukan sikap moral anak. Kadangkala orang tua tidak
memikirkan bagaimana perkembangan moral anaknya sehingga tidak terlalu fokus
dalam membentuk karakter anak agar menjadi seorang pribadi yang berkualitas di
masa yang akan datang.
Oleh karena itu, pembangunan karakter
tidak dapat terlepas dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar individu
tersebut. Keluarga merupakan hal yang terpenting, karena keluarga ibarat akar
yang menentukan akan menjadi apa dan bagaimana seorang individu tersebut.
Bila keluarga menjalankan fungsinya dengan baik, maka individu-individu
yang dilahirkan akan mempunyai moral dan karakter yang baik sehingga dapat
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan tidak mungkin bila negara
kita dapat terlepas dari berbagai masalah krisis moral karena disusun
oleh masyarakat yang mempunyai keluarga yang berfungsi dengan baik.
Lingkungan keluarga memiliki peran penting
dalam mewujudkan kepribadian anak. Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi
pembentukan pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan
ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran
dan perilaku anak. Kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada
berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga peran
lingkungan lingkungan keluarga dalam mewujudkan kepribadian seseorang,
baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah
yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga adalah sebuah
basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Banyak hadis yang meriwayatkan
pentingnya pengaruh keluarga dalam pendidikan anak dalam beberapa masalah
seperti masalah aqidah, budaya, norma, emosional dan sebaginya. Keluarga
menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini.
Dengan kata lain kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua
orang tua dan lingkungannya.
Keluarga merupakan institusi terkecil
dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk negara. Oleh karena
itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter
individu. Karakter merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas.
Sehingga, pendidikan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting.
Berbagai masalah yang dihadapi di
negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya krisis karakter para
pejabat negara. Misalnya saja kasus korupsi. Tidak hanya masalah pejabat negara
dengan kasus korupsinya saja, namun juga masalah generasi muda bangsa yang
nampaknya sudah jauh dari perilaku baik. Sebut saja tauran antar pelajar, sex
pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek, berlaku tidak sopan
dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak baik padahal semestinya
masalah tersebut tidak akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan
benar. Semakin hari, dapat terlihat bahwa hancurnya nilai luhur yang terkandung
dalam keluarga. Fungsi keluarga menurut Effendi 1998 khususnya fungsi
psikologis adalah memberikan perhatian diantara anggota keluarga, memberikan
pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
Fungsi pendidikan yaitu salah satunya adalah mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya dalam kehidupan dewasa, serta
fungsi sosialisasi yaitu membentuk norma tingkah laku sesuai dengan
perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga melakukan fungsinya dengan baik,
maka semua masalah yang terkait dengan krisis karakter akan terselesaikan.
Namun, keluarga seringkali melewatkan begitu saja fase
kritis dalam pembentukan sikap moral anak. Kadangkala orang tua tidak
memikirkan bagaimana perkembangan moral anaknya sehingga tidak terlalu fokus
dalam membentuk karakter anak agar menjadi seorang pribadi yang berkualitas di
masa yang akan datang.
Oleh karena itu, pembangunan karakter
tidak dapat terlepas dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar individu
tersebut. Keluarga merupakan hal yang terpenting, karena keluarga ibarat akar
yang menentukan akan menjadi apa dan bagaimana seorang individu tersebut.
Bila keluarga menjalankan fungsinya dengan baik, maka individu-individu
yang dilahirkan akan mempunyai moral dan karakter yang baik sehingga dapat
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan tidak mungkin bila negara
kita dapat terlepas dari berbagai masalah krisis moral karena disusun
oleh masyarakat yang mempunyai keluarga yang berfungsi dengan baik.
Lingkungan keluarga memiliki peran penting
dalam mewujudkan kepribadian anak. Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi
pembentukan pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan
ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran
dan perilaku anak. Kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada
berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga peran
lingkungan lingkungan keluarga dalam mewujudkan kepribadian seseorang,
baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah
yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga adalah sebuah
basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Banyak hadis yang meriwayatkan
pentingnya pengaruh keluarga dalam pendidikan anak dalam beberapa masalah
seperti masalah aqidah, budaya, norma, emosional dan sebaginya. Keluarga
menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini.
Dengan kata lain kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua
orang tua dan lingkungannya.
Keluarga merupakan institusi terkecil
dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk negara. Oleh karena
itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter
individu. Karakter merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas.
Sehingga, pendidikan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting.
Berbagai masalah yang dihadapi di
negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya krisis karakter para
pejabat negara. Misalnya saja kasus korupsi. Tidak hanya masalah pejabat negara
dengan kasus korupsinya saja, namun juga masalah generasi muda bangsa yang
nampaknya sudah jauh dari perilaku baik. Sebut saja tauran antar pelajar, sex
pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek, berlaku tidak sopan
dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak baik padahal semestinya
masalah tersebut tidak akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan
benar. Semakin hari, dapat terlihat bahwa hancurnya nilai luhur yang terkandung
dalam keluarga. Fungsi keluarga menurut Effendi 1998 khususnya fungsi
psikologis adalah memberikan perhatian diantara anggota keluarga, memberikan
pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
Fungsi pendidikan yaitu salah satunya adalah mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya dalam kehidupan dewasa, serta
fungsi sosialisasi yaitu membentuk norma tingkah laku sesuai dengan
perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga melakukan fungsinya dengan baik,
maka semua masalah yang terkait dengan krisis karakter akan terselesaikan.
Namun, keluarga seringkali melewatkan begitu saja fase
kritis dalam pembentukan sikap moral anak. Kadangkala orang tua tidak
memikirkan bagaimana perkembangan moral anaknya sehingga tidak terlalu fokus
dalam membentuk karakter anak agar menjadi seorang pribadi yang berkualitas di
masa yang akan datang.
Oleh karena itu, pembangunan karakter
tidak dapat terlepas dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar individu
tersebut. Keluarga merupakan hal yang terpenting, karena keluarga ibarat akar
yang menentukan akan menjadi apa dan bagaimana seorang individu tersebut.
Bila keluarga menjalankan fungsinya dengan baik, maka individu-individu
yang dilahirkan akan mempunyai moral dan karakter yang baik sehingga dapat
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan tidak mungkin bila negara
kita dapat terlepas dari berbagai masalah krisis moral karena disusun
oleh masyarakat yang mempunyai keluarga yang berfungsi dengan baik.
Lingkungan keluarga memiliki peran penting
dalam mewujudkan kepribadian anak. Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi
pembentukan pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan
ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran
dan perilaku anak. Kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada
berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga peran
lingkungan lingkungan keluarga dalam mewujudkan kepribadian seseorang,
baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah
yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga adalah sebuah
basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Banyak hadis yang meriwayatkan
pentingnya pengaruh keluarga dalam pendidikan anak dalam beberapa masalah
seperti masalah aqidah, budaya, norma, emosional dan sebaginya. Keluarga
menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini.
Dengan kata lain kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua
orang tua dan lingkungannya.
Keluarga merupakan institusi terkecil
dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk negara. Oleh karena
itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter
individu. Karakter merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas.
Sehingga, pendidikan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting.
Berbagai masalah yang dihadapi di
negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya krisis karakter para
pejabat negara. Misalnya saja kasus korupsi. Tidak hanya masalah pejabat negara
dengan kasus korupsinya saja, namun juga masalah generasi muda bangsa yang
nampaknya sudah jauh dari perilaku baik. Sebut saja tauran antar pelajar, sex
pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek, berlaku tidak sopan
dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak baik padahal semestinya
masalah tersebut tidak akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan
benar. Semakin hari, dapat terlihat bahwa hancurnya nilai luhur yang terkandung
dalam keluarga. Fungsi keluarga menurut Effendi 1998 khususnya fungsi
psikologis adalah memberikan perhatian diantara anggota keluarga, memberikan
pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
Fungsi pendidikan yaitu salah satunya adalah mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya dalam kehidupan dewasa, serta
fungsi sosialisasi yaitu membentuk norma tingkah laku sesuai dengan
perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga melakukan fungsinya dengan baik,
maka semua masalah yang terkait dengan krisis karakter akan terselesaikan.
Namun, keluarga seringkali melewatkan begitu saja fase
kritis dalam pembentukan sikap moral anak. Kadangkala orang tua tidak
memikirkan bagaimana perkembangan moral anaknya sehingga tidak terlalu fokus
dalam membentuk karakter anak agar menjadi seorang pribadi yang berkualitas di
masa yang akan datang.
Oleh karena itu, pembangunan karakter
tidak dapat terlepas dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar individu
tersebut. Keluarga merupakan hal yang terpenting, karena keluarga ibarat akar
yang menentukan akan menjadi apa dan bagaimana seorang individu tersebut.
Bila keluarga menjalankan fungsinya dengan baik, maka individu-individu
yang dilahirkan akan mempunyai moral dan karakter yang baik sehingga dapat
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan tidak mungkin bila negara
kita dapat terlepas dari berbagai masalah krisis moral karena disusun
oleh masyarakat yang mempunyai keluarga yang berfungsi dengan baik.